Jakarta,jacktv news, 

Yogyakarta – KAI Daop 6 mencatat lonjakan signifikan pada volume penumpang pada dua layanan kereta api lokal yakni KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS) dan KA Batara Kresna selama periode libur panjang Hari Raya Waisak 2025.

Momentum libur nasional yang berlangsung selama lima hari yakni mulai Jumat (9/5) hingga Selasa (13/5), memperlihatkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap moda transportasi berbasis rel untuk perjalanan pendek, baik dalam konteks mobilitas perkotaan maupun pariwisata regional.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa KA BIAS yang melayani relasi Stasiun Bandara Adi Soemarmo – Madiun berhasil mencatat total volume keberangkatan dan kedatangan penumpang di berbagai stasiun Daop 6 mencapai 17.428 sepanjang periode Waisak, naik 32% dibandingkan periode yang sama minggu sebelumnya, Jumat (2/5) hingga Selasa (6/5) yang mencatat volume penumpang sebanyak 13.167 penumpang.

“KA BIAS menjadi moda andalan yang semakin dilirik masyarakat baik pelaku perjalanan udara maupun lainnya, karena menawarkan konektivitas langsung, tarif terjangkau, serta keandalan waktu tempuh dari pusat kota ke bandara. Moda ini telah menjadi tulang punggung integrasi antarmoda di wilayah Solo Raya, dan dalam momen liburan panjang seperti ini, perannya terbukti krusial dalam menjaga kelancaran arus penumpang,” ujar Feni.

Adapun stasiun Daop 6 dengan volume penumpang paling tinggi yaitu Solo Balapan dengan 9.654 penumpang, Solo Jebres 3.017 penumpang, Adi Soemarmo 2.580 penumpang, Sragen 1.933 penumpang, dan Kadipiro 244 penumpang.

Tak kalah menarik, KA Batara Kresna yang melayani relasi Stasiun Purwosari – Wonogiri juga menunjukkan tren peningkatan yang cukup bagus, dengan total volume keberangkatan dan kedatangan penumpang selama lima hari mencapai 6.106 penumpang atau meningkat 13.5% dari periode yang sama minggu sebelumnya, Jumat (2/5) hingga Selasa (6/5) yang mencatat volume penumpang sebanyak 5.378 penumpang.

Feni mengatakan bahwa kereta ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas harian masyarakat, tetapi juga sebagai moda wisata tematik yang menyuguhkan pengalaman unik melintasi kawasan heritage dan sentra budaya Jawa.

“Jalur KA yang berpadu dengan suasana Kota Solo, termasuk melintasi jalan raya, menjadikan perjalanan dengan KA Batara Kresna sebuah atraksi tersendiri, khususnya bagi wisatawan domestik yang ingin merasakan pengalaman transportasi yang otentik dan khas,” kata Feni.

Kedua layanan ini menjadi representasi penting bahwa kereta api lokal mampu mendukung konektivitas antarwilayah sekaligus mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

KAI Daop 6 mencermati bahwa pada momen liburan seperti Waisak, terdapat perubahan pola mobilitas masyarakat yang tidak hanya terfokus pada perjalanan jarak jauh, tetapi juga pada eksplorasi kawasan penyangga wisata dan kota-kota satelit yang terhubung langsung dengan simpul transportasi seperti stasiun.

“Fungsi kereta lokal kini melampaui sekadar alat transportasi. Ia menjadi jembatan konektivitas antarwilayah yang membuka akses ke destinasi-destinasi unggulan sert mendukung pemerataan ekonomi lokal. Hal ini sejalan dengan komitmen KAI dalam mendukung visi pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan aksesibilitas transportasi publik yang terintegrasi,” imbuh Feni.

Feni juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan inovasi terhadap layanan KA lokal, termasuk pengembangan waktu tempuh, peningkatan kualitas sarana, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan.

Reporter: Jakarta