Jacktv. news
Sidoarjo 05 Juli 2025 – Sistem penerimaan murid baru maupun Penerimaan peserta didik baru selalu menjadi polemik publik tidak sedikit wali murid mengeluh terutama yang tempat tinggalnya dekat dengan sekolah tetapi tidak bisa masuk/di terima di sekolah yang dekat, setelah adanya keluhan dari wali murid awak media meminta informasi kepada Tim Investigasi LSM FPPI ( Hadi ) 28 Juni 2025 kepada awak media Hadi mengatakan ” saya sudah memantau PPDB dari tahun kemarin hingga tahun ini yang berganti nama SPMB, banyak kejanggalan yang kami temukan salah satu tahun kemari siswa yang nomor pendaftaran nya ada kode LK ” ungkapnya, Hadi juga menambahkan jika tahun kemarin hanya ada 6 siswa yang berhasil di copy datanya di karenakan link keburu di hapus, dari 6 siswa tersebut 2 siswa sudah berhasil di dapat bahwa berdomisili di luar Kabupaten Sidoarjo tetapi di terima di jalur Zonasi, di tahun ajaran ini Hadi mengatakan, tadinya menemukan 36 siswa siswa luar kota dari 46 SMPN dan data tersebut bertambah pada tanggal 26 Juni 2025 sekitar jam 14.00 menjadi kurang lebih 56 siswa, dan untuk sementara ini masih ada 2 siswa yang sudah di temukan data dugaan kecurangan di Kecamatan Candi dengan kode LK dan NIK, yang satu kartu keluarga belum 1 tahun di loloskan, dan yang satu lagi nama siswa tidak ada dalam kartu keluarga tempat domisili, pada saat awak media menanyakan kepada operator SPMB di salah satu SMPN 3 Candi (30/6) mengatakan ” iya kalau untuk siswa dari luar kota itu saya sendiri yang masukan datanya untuk mendaftar ” jelasnya beliau juga menambahkan jika sudah mengecek data siswa sudah benar dan kartu keluarga sudah Kabupaten Sidoarjo
Adanya desas desus temuan tersebut beberapa LSM dan media mengubungi tim dari saudara Hadi yang berinisial (DN) beliau memegang semua data dugaan kecurangan hampir semua SMPN di Kabupaten Sidoarjo, pada tanggal (4/7) ketua DPK LSM Joko melakukan investigasi di salah satu SMPN yang ada di Kabupaten Sidoarjo dan membuntuti wali murid yang melakukan daftar ulang, berdasarkan keterangan Joko pada saat itu ada dua wali murid yang melakukan daftar ulang dan satunya kehilangan jejak, siswa yang berhasil di ikuti berinisial (RF) dan namanya tidak masuk dalam pengumuman siswa yang di terima, dan wali murid mengaku jika di bantu salah satu oknum anggota Dewan
Dan untuk memperkuat adanya dugaan jual beli bangku di SMPN pada tanggal 05 Juli 2025 Joko mengundang beberapa awak media untuk pendampingan meminta klarifikasi kepala sekolah SMPN 2 Candi, beberapa pertanyaan yang di sampaikan jalur afirmasi kenapa jangkauan sampai luar kecamatan dan Sukardi menjawab ” itu sistem yang menentukan dinas sekolah hanya menerima data saja ” ungkapnya, dan awak media menanyakan kenapa papan pengumuman penerimaan belum di pajang, Sukardi menjawab ” kami menunggu selesai semua dan kami punya atasan yaitu dinas pendidikan jadi untuk saat ini jika data siswa yang sudah masuk di minta pihak lain kami tidak bisa berikan ” jelasnya,
Pada saat awak media menemui wali murid yang mengambil seragam jalur Afirmasi sebagian besar terlihat dari orang yang berada/ekonomi yang cukup, hanya sekitar 4 sampai 6 wali murid waktu pengambilan seragam naik sepeda ontel, yang lain mengunakan motor yang bisa di kata gorikan mampu, kepada awak media Joko mengatakan ” beberapa wali murid datanya sudah saya kantongi nanti akan saya klarifikasi langsung ke rumah wali murid masing-masing untuk memastikan benar-benar dari keluarga kurang mampu atau tidak, dan tadi wali murid sempat mengatakan di daftarkan wali kelasnya ” tegas Joko,
Jurnalis Roni