Mabesbharindo.com

Saat jantung seseorang terluka atau meradang, maka hal tersebut dinamakan sebagai peradangan jantung. Kondisi ini kerap terjadi karena penyakit tertentu maupun karena obat-obatan yang dikonsumsi seseorang.

Gejala yang muncul yaitu biasanya berupa berkeringat di malam hari, sering merasa lelah tanpa sebab, urine berdarah, hingga detak jantung yang cepat. Jika Anda juga mengalami hal demikian, yuk simak terlebih dahulu ciri-ciri peradangan jantung secara lengkap di bawah ini.

Peradangan jantung yaitu kondisi di saat jantung mengalami luka atau peradangan. Dalam medis, kondisi ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu endokarditis, perikarditis, dan miokarditis yang masing-masing memiliki lokasi peradangan yang berbeda-beda.

Bagi sebagian orang, peradangan jantung dapat terjadi tiba-tiba tanpa adanya gejala awal yang mendasarinya. Tentunya, hal ini sering menjadikan penanganan menjadi lebih lambat sehingga memicu berbagai kondisi kesehatan yang lebih serius.

Selain itu, gejala dari radang yang terjadi pun dapat berbeda-beda satu sama lain pada tiap pasien. Hal ini dipengaruhi oleh faktor jenis peradangan, tingkat keparahan, hingga faktor kesehatan seseorang.

Umumnya, peradangan jantung terjadi setelah jantung mengalami cedera atau pun infeksi. Walaupun jarang terjadi, namun kondisi ini bisa mengakibatkan masalah serius. Untuk kasus yang ringan hingga sedang tentunya tidak membutuhkan perawatan khusus dan akan sembuh dalam waktu beberapa minggu.

Namun, jika kondisinya parah, maka dapat membutuhkan prosedur medis maupun membutuhkan peralatan khusus untuk membantu kerja jantung agar tetap optimal.

Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang dapat mengalami risiko terkena peradangan jantung. Di antaranya yaitu:

• Usia. Walaupun dapat menyerang semua usia, namun seringkali terjadi pada usia dewasa muda.
• Riwayat keluarga. Saat orang tua mengalami kondisi ini, maka risiko menurun kepada anaknya lebih besar.
• Jenis kelamin. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria, kecuali disebabkan oleh gangguan autoimun.
• Kondisi medis. Contohnya HIV/AIDS, diabetes melitus, infeksi kronis, dan gangguan makan.
• Konsumsi alkohol. Alkohol yang dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan fungsi jantung menurun.
• Penggunaan zat adiktif. Berbagai zat adiktif seperti kokain, amfetamin, atau obat-obatan napza lain yang dikonsumsi tanpa resep dokter juga berpotensi mengakibatkan kondisi ini.

Penyebab Peradangan Jantung
Umumnya, peradangan jantung terjadi ketika tubuh terinfeksi. Jadi, saat terinfeksi oleh virus, jamur, bakteri, maupun parasit, maka akan mengakibatkan jantung mengalami pembengkakan. Khususnya bengkak pada katup jantung, otot jantung, serta pada jaringan lain di sekitarnya. Secara umum, penyebabnya meliputi:

• Infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
• Penyakit autoimun (contoh: rheumatoid arthritis).
• Obat-obatan seperti antidepresan, antikejang.
• Paparan bahan kimia/logam tertentu seperti timbal.
Gejala dan Ciri-Ciri Peradangan Jantung
Mengutip dari laman Mayoclinic, bahwa gejala dari peradangan jantung meliputi beberapa hal di bawah ini:
Gejala Umum
• Nyeri dada
• Demam
• Sesak nafas
Ciri-Ciri Endokarditis
• Berkeringat di malam hari
• Nyeri pada perut
• Darah pada urine
Ciri-Ciri Perikarditis
• Masalah pencernaan
• Detak jantung cepat
• Nyeri dada saat beraktivitas
• Batuk
• Hidung berair
Gejala Miokarditis
• Jantung berdebar kencang
• Kaki bengkak
• Kelelahan ekstrem
Cara Dokter Mendiagnosis
Setelah melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik pada jantung, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan yang meliputi:
• MRI jantung
• CT jantung
• Elektrokardiogram (EKG)
• PET scan
• Ekokardiografi

Pencegahan Peradangan Jantung
Walaupun kondisi ini tidak dapat Anda cegah sepenuhnya, namun Anda bisa mencoba memulainya dengan meminimalisir faktor risiko. Selain itu, pastikan untuk makan makanan yang sehat untuk jantung. Dan selalu periksakan jika Anda mengalami cedera atau infeksi tertentu.

Pengobatan
Dokter akan melakukan pengobatan dan perawatan terhadap kondisi ini sesuai dengan jenis, gejala, tingkat keparahan, dan tentunya kondisi pasien secara keseluruhan. Umumnya, pengobatan yang dilakukan meliputi:

Pemberian Obat-Obatan
Beberapa macam obat-obatan yang kerap diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi peradangan pada jantung meliputi:
• Antibiotik
• Kortikosteroid
• Pengencer darah
• Antiinflamasi
• Obat gagal jantung
Penanganan Khusus
Apabila pemberian obat saja tidak cukup, maka akan dilakukan beberapa penanganan khusus seperti halnya:
• Efusi perikardial (pengambilan cairan berlebih di perikardium)
• Operasi (jika terjadi kerusakan pada jantung)
• Pemberian alat bantu ventrikel kiri (LVAD)

Komplikasi
Karena menyangkup jantung yang merupakan organ paling vital, maka komplikasinya pun sangatlah serius. Oleh karena itu, pengobatan hingga tuntas sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini. Beberapa komplikasi meliputi:
• Pingsan
• Gagal jantung
• Gangguan paru-paru
• Pembekuan darah
• Aritmia
• Penyakit jantung koroner
• Penyebaran infeksi
• Penumpukan cairan di sekitar jantung

Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter spesialis jantung jika Anda mengalami gejala peradangan jantung seperti yang disebutkan di atas. Terlebih, bila mengalami beberapa kondisi seperti berikut:
• Serasa mau pingsan
• Infeksi yang parah
• Kesulitan bernafas
• Nyeri yang tak tertahankan
Narasumber:
dr. Karissa Maria Sangalang, Dokter Umum, Primaya Hospital Betang PambelumCiri-Ciri Peradangan Jantung dan Pengobatannya
Saat jantung seseorang terluka atau meradang, maka hal tersebut dinamakan sebagai peradangan jantung. Kondisi ini kerap terjadi karena penyakit tertentu maupun karena obat-obatan yang dikonsumsi seseorang.

Gejala yang muncul yaitu biasanya berupa berkeringat di malam hari, sering merasa lelah tanpa sebab, urine berdarah, hingga detak jantung yang cepat. Jika Anda juga mengalami hal demikian, yuk simak terlebih dahulu ciri-ciri peradangan jantung secara lengkap di bawah ini.

Peradangan jantung yaitu kondisi di saat jantung mengalami luka atau peradangan. Dalam medis, kondisi ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu endokarditis, perikarditis, dan miokarditis yang masing-masing memiliki lokasi peradangan yang berbeda-beda.

Bagi sebagian orang, peradangan jantung dapat terjadi tiba-tiba tanpa adanya gejala awal yang mendasarinya. Tentunya, hal ini sering menjadikan penanganan menjadi lebih lambat sehingga memicu berbagai kondisi kesehatan yang lebih serius.

Selain itu, gejala dari radang yang terjadi pun dapat berbeda-beda satu sama lain pada tiap pasien. Hal ini dipengaruhi oleh faktor jenis peradangan, tingkat keparahan, hingga faktor kesehatan seseorang.

Umumnya, peradangan jantung terjadi setelah jantung mengalami cedera atau pun infeksi. Walaupun jarang terjadi, namun kondisi ini bisa mengakibatkan masalah serius. Untuk kasus yang ringan hingga sedang tentunya tidak membutuhkan perawatan khusus dan akan sembuh dalam waktu beberapa minggu.

Namun, jika kondisinya parah, maka dapat membutuhkan prosedur medis maupun membutuhkan peralatan khusus untuk membantu kerja jantung agar tetap optimal.

Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang dapat mengalami risiko terkena peradangan jantung. Di antaranya yaitu:
• Usia. Walaupun dapat menyerang semua usia, namun seringkali terjadi pada usia dewasa muda.
• Riwayat keluarga. Saat orang tua mengalami kondisi ini, maka risiko menurun kepada anaknya lebih besar.
• Jenis kelamin. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria, kecuali disebabkan oleh gangguan autoimun.
• Kondisi medis. Contohnya HIV/AIDS, diabetes melitus, infeksi kronis, dan gangguan makan.
• Konsumsi alkohol. Alkohol yang dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan fungsi jantung menurun.
• Penggunaan zat adiktif. Berbagai zat adiktif seperti kokain, amfetamin, atau obat-obatan napza lain yang dikonsumsi tanpa resep dokter juga berpotensi mengakibatkan kondisi ini.

Penyebab Peradangan Jantung
Umumnya, peradangan jantung terjadi ketika tubuh terinfeksi. Jadi, saat terinfeksi oleh virus, jamur, bakteri, maupun parasit, maka akan mengakibatkan jantung mengalami pembengkakan. Khususnya bengkak pada katup jantung, otot jantung, serta pada jaringan lain di sekitarnya. Secara umum, penyebabnya meliputi:
• Infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
• Penyakit autoimun (contoh: rheumatoid arthritis).
• Obat-obatan seperti antidepresan, antikejang.
• Paparan bahan kimia/logam tertentu seperti timbal.
Gejala dan Ciri-Ciri Peradangan Jantung
Mengutip dari laman Mayoclinic, bahwa gejala dari peradangan jantung meliputi beberapa hal di bawah ini:
Gejala Umum
• Nyeri dada
• Demam
• Sesak nafas
Ciri-Ciri Endokarditis
• Berkeringat di malam hari
• Nyeri pada perut
• Darah pada urine
Ciri-Ciri Perikarditis
• Masalah pencernaan
• Detak jantung cepat
• Nyeri dada saat beraktivitas
• Batuk
• Hidung berair
Gejala Miokarditis
• Jantung berdebar kencang
• Kaki bengkak
• Kelelahan ekstrem

Cara Dokter Mendiagnosis
Setelah melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik pada jantung, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan yang meliputi:
• MRI jantung
• CT jantung
• Elektrokardiogram (EKG)
• PET scan
• Ekokardiografi

Pencegahan Peradangan Jantung
Walaupun kondisi ini tidak dapat Anda cegah sepenuhnya, namun Anda bisa mencoba memulainya dengan meminimalisir faktor risiko. Selain itu, pastikan untuk makan makanan yang sehat untuk jantung. Dan selalu periksakan jika Anda mengalami cedera atau infeksi tertentu.

Pengobatan
Dokter akan melakukan pengobatan dan perawatan terhadap kondisi ini sesuai dengan jenis, gejala, tingkat keparahan, dan tentunya kondisi pasien secara keseluruhan. Umumnya, pengobatan yang dilakukan meliputi:

Pemberian Obat-Obatan
Beberapa macam obat-obatan yang kerap diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi peradangan pada jantung meliputi:
• Antibiotik
• Kortikosteroid
• Pengencer darah
• Antiinflamasi
• Obat gagal jantung

Penanganan Khusus
Apabila pemberian obat saja tidak cukup, maka akan dilakukan beberapa penanganan khusus seperti halnya:
• Efusi perikardial (pengambilan cairan berlebih di perikardium)
• Operasi (jika terjadi kerusakan pada jantung)
• Pemberian alat bantu ventrikel kiri (LVAD)

Komplikasi
Karena menyangkup jantung yang merupakan organ paling vital, maka komplikasinya pun sangatlah serius. Oleh karena itu, pengobatan hingga tuntas sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini. Beberapa komplikasi meliputi:
• Pingsan
• Gagal jantung
• Gangguan paru-paru
• Pembekuan darah
• Aritmia
• Penyakit jantung koroner
• Penyebaran infeksi
• Penumpukan cairan di sekitar jantung
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter spesialis jantung jika Anda mengalami gejala peradangan jantung seperti yang disebutkan di atas. Terlebih, bila mengalami beberapa kondisi seperti berikut:
• Serasa mau pingsan
• Infeksi yang parah
• Kesulitan bernafas
• Nyeri yang tak tertahankan

Narasumber:
dr. Karissa Maria Sangalang, Dokter Umum, Primaya Hospital Betang Pambelum

(Red)

Reporter: Redaksi Utama