Jacktv.news
Jakarta – Peta politik internal organisasi sayap partai terus bergolak. Di tengah dinamika itu, muncul sosok muda penuh energi dan visi kebangsaan yang kuat: Romi Syah Putra, anggota DPRD Provinsi Aceh, resmi menyatakan diri maju sebagai Calon Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Bintang Muda Indonesia Demokrat (BMID).
Deklarasi pencalonannya menjadi perbincangan hangat, bukan hanya di internal BMID, tapi juga di kalangan pengamat politik nasional. Sosok Romi dinilai membawa semangat pembaruan, konsolidasi ideologis, dan arah baru bagi organisasi sayap Partai Demokrat ini.
Romi Syah Putra bukan nama asing dalam panggung politik Aceh. Sebagai anggota DPR Aceh dari daerah pemilihan Timur Selatan, ia dikenal vokal dalam menyuarakan isu-isu kerakyatan, pembangunan pedalaman, dan hak-hak konstitusional rakyat Aceh. Keteguhannya memperjuangkan otonomi daerah dan pemberdayaan pemuda menjadikannya simbol perlawanan terhadap stagnasi politik lokal.
“BMID tidak boleh hanya jadi pelengkap sayap partai. Kita harus menjadi kawah candradimuka bagi pemimpin masa depan, bukan sekadar pelatih sorak di panggung nasional,” tegas Romi, pada awak media, Kamis (10/7/2025).
Dalam dokumen visi misinya, Romi mengusung tiga agenda besar: Transformasi Kelembagaan, Revolusi Kaderisasi, dan Ekspansi Nasionalisme Muda. Ia menekankan pentingnya BMID menjadi laboratorium kepemimpinan yang konkret, bukan hanya simbol organisasi.
1. Transformasi Kelembagaan
Romi menilai BMID selama ini belum memaksimalkan perannya sebagai kekuatan politik alternatif. Ia menargetkan pembenahan struktur organisasi, digitalisasi administrasi kader, serta reformasi sistem komunikasi antar-DPD dan DPC.
2. Revolusi Kaderisasi
Dalam pandangan Romi, generasi muda tidak boleh terus-menerus menjadi objek politik, melainkan harus diberdayakan sebagai subjek strategis. Ia berencana memperluas pelatihan politik, beasiswa kader, hingga program magang parlemen untuk pemuda-pemudi BMID di seluruh Indonesia.
3. Ekspansi Nasionalisme Muda
Romi juga menyuarakan perlunya branding nasionalisme baru yang lebih segar dan relevan dengan generasi digital. Ia akan mendorong kampanye kebangsaan melalui media sosial, seni budaya, serta kolaborasi lintas komunitas untuk menjangkau generasi Z dan milenial.
BMID dijadwalkan akan menggelar Kongres Nasional Luar Biasa (KNLB) besok Sabtu, (11/7/2025). Sejumlah nama sudah mulai bermunculan sebagai bakal calon ketua umum, namun nama Romi Syah Putra mulai menguat karena kombinasi antara pengalaman legislatif, akar akar organisasi, dan ketokohannya di kalangan kader muda.
Langkah Romi dianggap sebagai game changer dalam peta kekuatan organisasi muda Partai Demokrat. Ia hadir bukan sebagai representasi elite Jakarta, melainkan sebagai simbol perjuangan daerah yang ingin didengar dan diakui.
Namun demikian, perjalanan Romi tidak akan mudah. Ia harus bersaing dengan beberapa nama lama yang sudah lebih dulu berkecimpung di pusat kekuasaan BMID. Persaingan diprediksi akan berlangsung ketat, baik dalam hal pengaruh di daerah, logistik politik, maupun strategi kampanye.
Di tengah arus apatisme politik anak muda, pencalonan Romi memberikan angin segar. Ia menyerukan agar kaum muda tidak apatis terhadap politik, melainkan mengambil peran aktif untuk mengubahnya dari dalam.
“Politik bukan kotor, tapi dikotori. Jika pemuda menjauh, maka mereka yang kotor akan terus berkuasa. BMID harus jadi rumah besar perubahan, bukan rumah hantu elite,” tutup Romi dengan semangat membara.
(Red)